Anak Sapi Berhidung Dua Dan Bermata Tiga Lahir Di Kediri

Masyarakat di lereng Gunung Wilis, tepatnya Dusun Badut Desa Jugo Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, digegerkan lahirnya seekor sapi milik Nyari (30). Tak seperti lazimnya hewan mamalia lainnya, anak sapi ini lahir dengan kondisi berhidung 2 dan memiliki 3 mata.

Anak sapi aneh ini lahir Jumat (19/11/2010) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Keanehan di 2 hidung dipisahkan satu mulut bagian bawah dan 3 mata yang masing-masing di samping kanan kiri serta di atas lidah.

Mata ketiga tak dapat dilihat dengan jelas, karena selain retina yang sudah berubah warna, tempatnya tumbuh juga tersembunyi di balik rongga mulutnya. Sementara dari 2 hidung yang ada, terdapat 4 lubang masing-masing berdiameter sekitar 1 cm.

"Dulu waktu lahir masih jelas, ini warnanya masih hitam. Tapi sekarang sudah putih, karena terus terkena susu yang diminumkan," kata pemilik sapi, Nyari, saat ditemui detiksurabaya.com di rumahnya, Senin (22/11/2010).

Nyari menambahkan, keanehan anak sapi miliknya diketahui pertama kali oleh Warsimin (47), tetangganya. Akibat keanehan tersebut, hingga usianya menginjak 4 hari, anak sapi tersebut belum bisa berdiri dan berjalan sendiri.

"Kalau sapi normal 2 jam dilahirkan sudah bisa berdiri, sudah bisa nyusu sendiri. Lha ini sampai 4 hari berdiri harus dibantu, minumpun juga disusukan," sambungnya.

Yang tak kalah aneh, akibat belum bisa menyusu ke induknya, pemilik tak hanya harus memberikan melalui perasan yang disuapkan dengan botol. Susu tambahan berjenis bubuk yang biasa digunakan untuk anak manusia juga terpaksa diberikan.

"Ini sehari saya habis 1 kotak yangt ukuran 900 gram. Ini untuk tambahan, karena susu yang saya peraskan dari induknya, ibaratnya hanya untuk menambang tenaganya, sedangkan tambahannya ya untuk membesarkan," papar Nyari sambil menunjukkan kemasan susu tambahan berwarna merah.

Nyari yang kesehariannya bekerja sebagai petani tersebut mengaku memiliki sejumlah firasat, sebelum anak sapinya lahir dengan kondisi aneh. Sayang, berdalih lupa dia enggan menjelaskan.

"Ada mas. 2 hari sebelum dia lahir saya punya firasat, tapi lupa, benar-benar lupa sekarang," ujar Nyari beralasan, menolak menjelaskan firasat atas keanehan pada anak sapinya.

Dengan segala kekurangan yang ada, termasuk keharusan membelikan susu tambahan, Nyari mengaku tak akan menjual anak sapinya. Jika bisa bertahan hidup, Nyari mengaku siap memelihara dan membesarkannya.

"Saya belum tahu ini nanti besar cara makannya bagaimana, tapi saya akan berusaha. Bahkan toh kalau harus makan konsentrat (pakan ternak olahan), saya akan belikan," tegas Nyari.

Kelahiran anak sapi aneh ini sontak mengundang kedatangan warga di sekitar Desa Jugo, Kecamatan Mojo. Mereka mengaku datang karena penasaran dan bisa melihat sepuasnya setelah pemilik memilih tak mengenakan biaya pada setiap pengunjung yang datang ke kandang sapi miliknya.

• Tweet
• Share