Bondhan Primanti (24), salah satu finalis Wajah Femina 2010 asal Jakarta tak pernah membayangkan foto-foto wajahnya bisa terpampang di majalah. Gadis asli Pasuruan, Jawa Timur ini bahkan rela keluar dari pekerjaannya sebagai pramugari dan mengikuti pemilihan Wajah Femina 2010.
“Nggak pernah terbayang, saya yang dulu suka main di sungai, ke lembah dan main di lereng gunung, punya kulit yang hitam dekil, kini bisa lolos masuk dalam deretan 20 finalis. Ditambah lagi, foto-foto saya akhirnya bisa masuk majalah. Itu memang keinginan saya dari kecil,” katanya dalam logat Jawa saat ditemui di sela-sela sesi pemotretan di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 14 Desember 2010.
Wanita kelahiran 25 Mei 1986 ini makin percaya diri setelah separuh mimpinya telah tercapai. Ia mengaku ajang ini memberikan banyak pelajaran untuknya. Bahkan ajang WF 2010 ini diharapkannya bisa menjadi batu loncatan baginya untuk menjadi seorang reporter. Ia juga ingin cita-citanya melaporkan berita dari wilayah konflik bisa menjadi mimpi yang jadi kenyataan berikutnya.
"Saya sempat berpikir, mungkin jika tidak lolos dalam ajang ini, saya sudah menikah dan punya anak seperti teman-teman seumuran saya di desa. Tapi, bersyukur akhirnya saya bisa sampai di sini dan masih punya banyak cita-cita," katanya.
Ia berharap, meski nantinya wanita bertubuh semampai dengan tinggi 165 sentimeter dan berat badan 53 kilogram ini tak lolos menjadi pemenang WF 2010, namun ia tetap merasa senang. Sebab, foto-fotonya yang sudah masuk dalam majalah bisa menjadi kebanggaannya.
"Nanti saya bisa tunjukkan pada tetangga di desa bahwa foto-foto saya masuk majalah," ujarnya sambil berguyon.
“Nggak pernah terbayang, saya yang dulu suka main di sungai, ke lembah dan main di lereng gunung, punya kulit yang hitam dekil, kini bisa lolos masuk dalam deretan 20 finalis. Ditambah lagi, foto-foto saya akhirnya bisa masuk majalah. Itu memang keinginan saya dari kecil,” katanya dalam logat Jawa saat ditemui di sela-sela sesi pemotretan di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 14 Desember 2010.
Wanita kelahiran 25 Mei 1986 ini makin percaya diri setelah separuh mimpinya telah tercapai. Ia mengaku ajang ini memberikan banyak pelajaran untuknya. Bahkan ajang WF 2010 ini diharapkannya bisa menjadi batu loncatan baginya untuk menjadi seorang reporter. Ia juga ingin cita-citanya melaporkan berita dari wilayah konflik bisa menjadi mimpi yang jadi kenyataan berikutnya.
"Saya sempat berpikir, mungkin jika tidak lolos dalam ajang ini, saya sudah menikah dan punya anak seperti teman-teman seumuran saya di desa. Tapi, bersyukur akhirnya saya bisa sampai di sini dan masih punya banyak cita-cita," katanya.
Ia berharap, meski nantinya wanita bertubuh semampai dengan tinggi 165 sentimeter dan berat badan 53 kilogram ini tak lolos menjadi pemenang WF 2010, namun ia tetap merasa senang. Sebab, foto-fotonya yang sudah masuk dalam majalah bisa menjadi kebanggaannya.
"Nanti saya bisa tunjukkan pada tetangga di desa bahwa foto-foto saya masuk majalah," ujarnya sambil berguyon.
source:http://kosmo.vivanews.com/news/read/193742-gadis-desa--disulap--jadi-model-cantik
0 comments:
Post a Comment
Jika Berkenan, Silakan KLIK tombol SHARE facebook di bawah artikel agar sahabat atau rekan Anda juga dapat membaca artikel di atas, jangan lupa berikan komentar ya, Salam admin MANAJUBELZ ^_^v